Joe Arridy! Tahanan Eksekusi Mati Paling Bahagia di Dunia

 

Joe Arridy adalah seorang pemuda dengan keterbelakangan mental yang dihukum mati karena dituduh telah membunuh seorang remaja putri berusia 15 tahun di Pueblo, Colorado, Amerika Serikat pada tahun 1936.

Memiliki IQ 46, membuat Joe Arridy dapat dipaksa untuk mengatakan atau melakukan semua hal. Termasuk ketika polisi memaksanya mengakui pembunuhan yang ternyata sama sekali tidak ia lakukan.

Sambil menunggu waktu hukuman mati yang diterimanya, Joe Arridy menghabiskan waktu di penjara khusus yang diisi dengan banyak mainan. Dari sekian banyak mainan, Joe Arridy sangat menyukai mainan kereta api yang diberikan oleh sipir penjaranya.

menjelang hukuman mati, Joe Arridy akhirnya memberikan mainan kesayangannya tersebut pada Angelo Agnes, seorang pria di sel tahanan sebelahnya yang juga menjadi teman bermainnya selama di penjara.


Sampai saat terakhir sebelum ia dieksekusi, Ibunya menangis dan memeluknya untuk terakhir kali. Joe tidak mengerti mengapa ibunya bersedih. Joe pun masih belum tahu makna eksekusi mati itu apa dan hanya terdiam menatap ibunya yang sedang menangis.


Permintaan terakhirnya hanyalah semangkok eskrim dan ia sangat bahagia karena diberi hadiah sebelum dieksekusi.


Akhirnya Joe dieksekusi dan beberapa tahun setelah itu Joe diketahui tidak bersalah. Foto di atas merupakan foto terakhir Joe yang sedang tersenyum bersama sipir penjara mengisyaratkan kegemberiaan karena akan dieksekusi.


Walaupun telah wafat, gubernur Colorado, Bill Ritter pada tahun 2011 memberikan pengampunan anumerta kepada mendiang Joe Arridy untuk membersihkan namanya.

“Mengampuni Arridy tidak dapat mengurungkan terjadinya peristiwa tragis dalam sejarah Colorado, namun hal ini demi keadilan serta untuk memulihkan nama baiknya,” tutur Ritter.


Sumber: Allthatsinteresting

1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.